UJI VITAMIN C
Kelompok 3 :
Noverina Lola Yolanda
Rifqi Sandrian
Shintya Miadini
Suci Indah Sari
Syerent Mitasari Ketlin
BIOLOGI
XI IPA RSBI 2
SMA NEGERI 4 KOTA JAMBI
TAHUN AJARAN
2012/2013
Uji
vitamin C
a. Ambilah
sari dari wortel, jeruk, dan apel ±
10 ml.
b. Buatlah
larutan vitamin C 0,1% gr ke dalam akuades 100 ml lalu disaring.
c. Isilah
4 tabung reaksi dengan 15 tetes amilum iodida. Tabung pertama ditetesi dengan
vitamin C 0,1 % sampai warnannya hilang. Kocoklah tabung setelah tiap tetesan
dan hitunglah jumlah tetesannya. Tabung berikutnya ditetesi dengan 3 macam sari
buah dan sayur. Amatilah reaksinya.
d. Hitunglah
persentase vitamin C pada tiap sari buah/sayur yang memberikan reaksi positif
dengan rumus:
e. Panaskanlah
larutan vitamin C dan sebagian sari buah dengan penangas air. Setelah
didinginkan lakukanlah kembali uji vitamin C dengan cara yang sama. Amatilah
reaksinya.
f. Biarkanlah
sisa sari buah/sayur selama 1 jam diudara terbuka lalu lakunkanlah kembali uji
vitamin C dengan cara yang sama. Amatilah reaksinya .
g. Tuliskanlah
hasil pengamatanmu pada tabel berikut.
No
|
Nama Buah
|
Jumlah Tetes
|
% Vitamin C
|
|
Vitamin C 0,1%
|
36 tetes
|
0,1 %
|
1
|
Sari Rambutan
|
40 tetes
|
0.09 %
|
2
|
Sari Duku
|
30 tetes
|
0,12 %
|
3
|
Sari Kelengkeng
|
40 tetes
|
0,09 %
|
4
|
Sari Jeruk
Sunkist
|
25 tetes
|
0,14 %
|
5
|
Sari Apel
|
20 tetes
|
0,18 %
|
6
|
Sari Jambu Biji
|
8 tetes
|
0,45 %
|
IV. Analisis dan Kesimpulan
1. Dari hasil kegiaan diatas, bagaimanakah cara
mengkonsumsi vitamin C yang benar?
Dengan cara mengkonsumsinya
tidak berlebihan dan harus sesuai dosis yang diperlukan oleh tubuh atau tidak
boleh terlalu berlibihan dan tidak boleh kurang.
2. Mengkonsumsi zat aditif sintetik dan alkohol melebihi
batas normal dapat mengganggu kesehatan. Berilah contoh efek sampingnya? Bahan aditif juga bisa membuat penyakit jika tidak digunakan sesuai dosis, apalagi bahan aditif buatan
atau sintetis. Penyakit yang biasa timbul dalam jangka waktu
lama setelah menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker, kerusakan ginjal, dan lain-lain. Maka dari itu pemerintah mengatur
penggunaan bahan aditif makanan secara ketat dan juga melarang penggunaan bahan
aditif makanan tertentu jika dapat menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya. Pemerintah juga melakukan berbagai
penelitian guna menemukan bahan aditif makanan yang aman dan murah.
V. Tindak Lanjut
1.
Carilah informasi mengenai akibat dari kekurangan maupun
kelebihan karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin C
·
Karbohidrat
Jika tubuh kelebihan
karbohidrat, kelebihan tersebut akan disimpan dalam bentuk lemak di bawah kulit
maupun protein jika diperlukan. Pada proses metabolisme, terdapat jalur
metabolisme yang memungkinkan karbohidrat diubah menjadi penyusun lemak atau
protein tubuh.
Jika tubuh kekurangan karbohidrat, untuk menghasilkan energi tubuh menggunakan cadangan lemak. Jika cadangan lemak habis, tubuh menggunakan cadangan protein. Dibandingkan karbohidrat, lemak menghasilkan energi lebih besar namun prosesnya lebih lambat. Adapun protein lebih sedikit menghasilkan energi.
Jika tubuh kekurangan karbohidrat, untuk menghasilkan energi tubuh menggunakan cadangan lemak. Jika cadangan lemak habis, tubuh menggunakan cadangan protein. Dibandingkan karbohidrat, lemak menghasilkan energi lebih besar namun prosesnya lebih lambat. Adapun protein lebih sedikit menghasilkan energi.
·
Protein
Jika tubuh kelebihan protein, dapat menimbulakan
asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan
demam.
Jika tubuh kekurangan protein, dapat menyebabkan
Kwasiorkor pada anak-anak dibawah lima tahun. Kekuarangan protein sering
ditemukan secara bersamaan dengan kekurangan energi yang menyebabkan kondisi
yang dinamakan Marasmus.
·
Lemak
Jika tubuh kelebihan lemak, tubuh dikaitkan dengan ancaman fisik yang besar
seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes. (Tiga dari empat orang Amerika meninggal karena baik
penyakit jantung atau kanker setiap tahun, menurut survei Kesehatan Nasional
dan Gizi Pemeriksaan, sekitar 80 persen dari mereka kematian berhubungan dengan faktor gaya hidup , termasuk
tidak aktif)
Jika tubuh kekurangan lemak, salah
satu fungsi lemak adalah melindungi organ-organ tubuh kita, karena lemak akan
memproduksi sel-sel membran yang bekerja seperti 'pembungkus'. Jadi kalau misalnya tubuh kita kekurangan
lemak, akibat kekurangan lemak tersebut dapat menyebabkan organ-organ tubuh mudah mendapat
gangguan.
·
Vitamin C
Jika tubuh kelebihan vitamin C, adalah sakit kepala, mual, muntah, perut sakit,
kram usus, diare, gangguan pencernaan, kelelahan, mengantuk, kemudian iritasi
di kerongkongan, hingga pengeroposan gigi.
Jika tubuh kekurangan
vitamin C, akan menyebabkan penyakit sariawan atau
skorbut. Penyakit skorbut biasanya jarang terjadi pada bayi; bila terjadi pada
anak-anak, biasanya pada usia setelah 6 bulan dan dibawah 12 bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar