Senin, 04 Maret 2013

Uji Vitamin C Kelompok 3


UJI VITAMIN C




Kelompok 3 :
Noverina Lola Yolanda
Rifqi Sandrian
Shintya Miadini
Suci Indah Sari
Syerent Mitasari Ketlin






BIOLOGI
XI IPA RSBI 2
SMA NEGERI 4 KOTA JAMBI
TAHUN AJARAN
2012/2013


Uji vitamin C
a.       Ambilah sari dari wortel, jeruk, dan apel ± 10 ml.
b.      Buatlah larutan vitamin C 0,1% gr ke dalam akuades 100 ml lalu disaring.
c.       Isilah 4 tabung reaksi dengan 15 tetes amilum iodida. Tabung pertama ditetesi dengan vitamin C 0,1 % sampai warnannya hilang. Kocoklah tabung setelah tiap tetesan dan hitunglah jumlah tetesannya. Tabung berikutnya ditetesi dengan 3 macam sari buah dan sayur. Amatilah reaksinya.
d.      Hitunglah persentase vitamin C pada tiap sari buah/sayur yang memberikan reaksi positif dengan rumus:
e.       Panaskanlah larutan vitamin C dan sebagian sari buah dengan penangas air. Setelah didinginkan lakukanlah kembali uji vitamin C dengan cara yang sama. Amatilah reaksinya.
f.       Biarkanlah sisa sari buah/sayur selama 1 jam diudara terbuka lalu lakunkanlah kembali uji vitamin C dengan cara yang sama. Amatilah reaksinya .
g.      Tuliskanlah hasil pengamatanmu pada tabel berikut.

No
Nama Buah
Jumlah Tetes
% Vitamin C

Vitamin C 0,1%
36 tetes
0,1 %
1
Sari Rambutan
40 tetes
0.09 %
2
Sari Duku
30 tetes
0,12 %
3
Sari Kelengkeng
40 tetes
0,09 %
4
Sari Jeruk Sunkist
25 tetes
0,14 %
5
Sari Apel
20 tetes
0,18 %
6
Sari Jambu Biji
8 tetes
0,45 %

IV. Analisis dan Kesimpulan

1. Dari hasil kegiaan diatas, bagaimanakah cara mengkonsumsi vitamin C yang benar?
Dengan cara mengkonsumsinya tidak berlebihan dan harus sesuai dosis yang diperlukan oleh tubuh atau tidak boleh terlalu berlibihan dan tidak boleh kurang.



2. Mengkonsumsi zat aditif sintetik dan alkohol melebihi batas normal dapat mengganggu kesehatan. Berilah contoh efek sampingnya? Bahan aditif juga bisa membuat penyakit jika tidak digunakan sesuai dosis, apalagi bahan aditif buatan atau sintetis. Penyakit yang biasa timbul dalam jangka waktu lama setelah menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker, kerusakan ginjal, dan lain-lain. Maka dari itu pemerintah mengatur penggunaan bahan aditif makanan secara ketat dan juga melarang penggunaan bahan aditif makanan tertentu jika dapat menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya. Pemerintah juga melakukan berbagai penelitian guna menemukan bahan aditif makanan yang aman dan murah.

V. Tindak Lanjut
1.      Carilah informasi mengenai akibat dari kekurangan maupun kelebihan karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin C
·         Karbohidrat
Jika tubuh kelebihan karbohidrat, kelebihan tersebut akan disimpan dalam bentuk lemak di bawah kulit maupun protein jika diperlukan. Pada proses metabolisme, terdapat jalur metabolisme yang memungkinkan karbohidrat diubah menjadi penyusun lemak atau protein tubuh.

Jika tubuh kekurangan karbohidrat, untuk menghasilkan energi tubuh menggunakan cadangan lemak. Jika cadangan lemak habis, tubuh menggunakan cadangan protein. Dibandingkan karbohidrat, lemak menghasilkan energi lebih besar namun prosesnya lebih lambat. Adapun protein lebih sedikit menghasilkan energi.

·         Protein
Jika tubuh kelebihan protein, dapat menimbulakan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam.

Jika tubuh kekurangan protein, dapat menyebabkan Kwasiorkor pada anak-anak dibawah lima tahun. Kekuarangan protein sering ditemukan secara bersamaan dengan kekurangan energi yang menyebabkan kondisi yang dinamakan Marasmus.

·         Lemak
Jika tubuh kelebihan lemak, tubuh dikaitkan dengan ancaman fisik yang besar seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes. (Tiga dari empat orang Amerika meninggal karena baik penyakit jantung atau kanker setiap tahun, menurut survei Kesehatan Nasional dan Gizi Pemeriksaan, sekitar 80 persen dari mereka kematian berhubungan dengan faktor gaya hidup , termasuk tidak aktif)

Jika tubuh kekurangan lemak,  salah satu fungsi lemak adalah melindungi organ-organ tubuh kita, karena lemak akan memproduksi sel-sel membran yang bekerja seperti 'pembungkus'. Jadi kalau misalnya tubuh kita kekurangan lemak, akibat kekurangan lemak tersebut dapat menyebabkan organ-organ tubuh mudah mendapat gangguan.

·         Vitamin C
Jika tubuh kelebihan vitamin C, adalah sakit kepala, mual, muntah, perut sakit, kram usus, diare, gangguan pencernaan, kelelahan, mengantuk, kemudian iritasi di kerongkongan, hingga pengeroposan gigi.

Jika tubuh kekurangan vitamin C,  akan menyebabkan penyakit sariawan atau skorbut. Penyakit skorbut biasanya jarang terjadi pada bayi; bila terjadi pada anak-anak, biasanya pada usia setelah 6 bulan dan dibawah 12 bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar